Mitos Seputar Pil KB yang Perlu Anda Ketahui

Mitos Seputar Pil KB yang Perlu Anda Ketahui
Credit: Freepik

Bagikan :


Pil KB adalah salah satu alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh para wanita. Pil KB mengandung hormon kehamilan yang jika dikonsumsi secara rutin dan tepat waktu dapat mencegah kehamilan. Di balik kepopuleran pil KB, banyak mitos seputar pil KB yang dipercaya masyarakat seperti salah satunya dapat membuat gemuk. Benarkah mitos-mitos tersebut?

 

Mitos dan Fakta Seputar Pil KB

1. Membuat Badan Bertambah Gemuk

Salah satu mitos tentang pil KB yang paling banyak dipercaya masyarakat adalah minum pil KB secara rutin dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Akibatnya, banyak yang menghindari penggunaan pil KB sebagai alat kontrasepsi karena membuat ibu menjadi tidak percaya diri.

Dilansir dari Healthline, mitos ini sebenarnya tidak sepenuhnya salah. Mitos ini berkembang sejak puluhan tahun lalu ketika pil KB masih menggunakan hormon dengan dosis yang jauh lebih tinggi dari saat ini.

Hormon pregestin yang ada dalam pil KB dapat meningkatkan nafsu makan sedangkan hormon estrogen yang tinggi dapat meningkatkan retensi air dalam tubuh sehingga membuat badan menjadi lebih gemuk.

Namun Anda tidak perlu khawatir karena Anda dapat memilih pil KB yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda. Jika Anda tidak ingin bertambah gemuk karena mengonsumsi pil KB maka sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Selain itu, Anda juga dapat menjaga pola makan dan rutin berolahraga untuk mencegah kenaikan berat badan akibat minum pil KB.

2. Memicu Jerawat

Selain menambah berat badan, minum pil KB juga dianggap dapat menyebabkan jerawat. Faktanya, pil KB justru dapat membantu mengatasi jerawat yang disebabkan oleh meningkatnya hormon androgen. Meningkatnya hormon androgen dapat menyebabkan kelenjar minyak memproduksi lebih banyak sebum atau minyak sehingga meningkatkan risiko jerawat.

Untuk mengatasinya, Anda dapat mengonsumsi pil KB yang berisi hormon estrogen dan progestin yang berfungsi menurunkan kadar hormon androgen. Namun, penggunaan pil KB untuk mengobati jerawat tidak bisa dilakukan sembarangan dan harus sesuai anjuran dokter.

3. Mengganggu kesuburan

Minum pil KB secara rutin dianggap dapat mengganggu kesuburan dalam jangka panjang. Namun dilansir dari Verywell Health, pil KB tidak mengganggu kesuburan. Anda dapat kembali subur dan segera hamil setelah berhenti menggunakan pil KB.

Meskipun demikian, pada beberapa kondisi, sebagian perempuan harus menunggu selama beberapa bulan agar dapat hamil setelah berhenti minum pil KB. Tetapi bukan berarti pil KB menyebabkan penurunan kesuburan. Ada beberapa faktor lainnya yang dapat memengaruhi kesuburan seperti usia dan gaya hidup. Jika Anda mengalami masalah kesuburan setelah berhenti mengonsumsi pil KB maka sebaiknya konsultasikan ke dokter.

4. Membuat Menstruasi Tidak Teratur

Mitos lainnya mengenai pil KB adalah bahwa alat kontrasepsi satu ini dapat membuat menstruasi tidak teratur. Banyak mitos yang menyebut bahwa frekuensi menstruasi dapat berkurang hingga sekali dalam kurun waktu tiga bulan akibat rutin minum pil KB. Faktanya, minum pil KB justru dapat membuat siklus menstruasi menjadi lebih teratur. Bahkan, minum pil KB juga dapat mengurangi gejala PMS seperti nyeri perut atau kram.

5. Meningkatkan Risiko Kanker

Minum pil KB juga dianggap dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Dilansir dari WebMD, penelitian mengenai hubungan antara pil KB dan risiko kanker payudara menunjukkan hasil yang bertentangan. Para ahli berpendapat bahwa penggunaan pil KB di masa lampau yang memiliki dosis hormon lebih tinggi dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Namun sebuah studi yang dilakukan Women's Contraceptive and Reproductive Experience (Women's CARE) antara tahun 1994-1998 menunjukkan minum pil KB tidak memiliki risiko terkena kanker payudara.

Untuk itu, jika Anda memiliki riwayat kanker pada keluarga dan berencana minum pil KB sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar Anda mendapat rekomendasi alat kontrasepsi yang tepat.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 16:55